Minggu, 10 November 2013

kebaya obin jfw 2013

Kebaya Obin & Parade Busana Muslim Ramaikan Hari ke-6 JFW 2013

img
Dok. Wolipop
Jakarta - Perhelatan Jakarta Fashion Week 2013 (JFW) kembali meriah meskipun sempat terjadinya insiden tenda bocor di fashion tent yang mengakibatkan batalnya beberapa peragaan busana pada Selasa (6/11/2012) dan Rabu (7/11/2012). Kali ini, fashion show berlangsung di fashion loft, tepatnya di lantai 5, Plaza Senayan, Jakarta.

Di hari ke-6 ini, JFW 2013 telah diramaikan oleh kebaya Obin dan parade busana muslim. Fashion Show pertama yang ditampilkan, yaitu hasil karya dari Obin dan timnya dari BINhouse yang mengusung tema 'Time Traveler'. 48 busana yang ia pamerkan tersebut mengedepankan kain batik pesisiran dengan berbagai macam kebaya tradisional yang didesain apik, mulai dari yang tanpa lengan, lengan pendek, hingga panjang sekalipun. Bahkan ada juga kebayanya yang didesain menyerupai cheongsam.

Beberapa rangkaian busananya yang telah dipersiapkan selama satu tahun tersebut, juga menggunakan kain tenun dengan ragam bordir yang cantik. Peragaan busana yang disponsori oleh Bank BRI itu juga sekaligus merayakan 40 tahun perjalanan karir Obin yang penuh dedikasi sebagai seniman kain yang mengembangkan seni kain Nusantara.

Peragaan busana selanjutnya bertema 'Luxurious Modesty'. Fashion show ini mengedepankan busana muslim yang terlihat glamor, elegan, serta modern. Empat desainer yang terlibat dalam peragaan busana yang kedua tersebut yaitu Itang Yunasz dengan ragam busana muslim wanita dengan perpaduan warna hitam dan putih. Motifnya pun hadir dengan corak bunga-bunga cantik yang dapat membuat pemakainya terlihat feminin.

Setelah itu, dilanjutkan oleh karya Monica Jufry. Ia mengusung tema 'Busy Pretty', yang diilhami dari gaya seorang muslimah aktif, dinamis, dan selalu berpacu dengan waktu yang dituntut kreatif untuk penampilan yang terlihat chic dan cantik. Materi yang digunakan pada busananya berupa chiffon, taffeta, sequin, tenun, dan satin.

Desainer ketiga yaitu Irna Mutiara. Burung kenari dengan keindahan bulunya, suaranya, serta dinamika gerakannya, menjadi inspirasi rancangan Irna. Warna kuning cerah dengan hitam, abu-abu dan broken white, membuat busana karya desainer ini terlihat tidak monoton. Detail bordir Tasikmalaya dan Sumatera Barat yang dipadukan dalam satu kesatuan tema, menambah kaya rasa pada busananya kali ini.

Setelah itu giliran Ronald V.Gaghana memamerkan hasil karyanya. Desainer yang satu ini mengambil tema 'Passion'. Koleksi busana muslim yang ia buat, terlihat sangat modern, serta lebih mementingkan kenyamanan dan stylish. Dengan siluet yang sangat sederhana, busananya tersebut terinspirasi gaya teknik embroidery Maroco dan Cina dengan paduan Art Nouveau floral yang sangat dekoratif.

Pada fashion show ke-3, telah diramaikan oleh APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia). Terdapat tujuh desainer yang terlibat dalam fashion show kali ini, diantaranya Jeny Tjahyawati, Ida Royani, Adhy & Alie, Merry Pramono, Tuty Adib, Defrico Audy, serta Nuniek Mawardi.

Ketujuh desainer tersebut mengusung konsep yang berbeda-beda, dengan ciri khas mereka masing-masing. Busana muslim yang mereka kedepankan lebih terlihat mewah, fashionable, etnik, serta elegan. Warna-warnanya pun bervariasi. Ada yang didominasi palet netral seperti hitam, ada juga yang berwarna cerah, seperti emas, merah, kuning, pink, dan toska.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar