5 Alasan Membuka Usaha Distro Online
Distro
(distribution Outlet) adalah tempat mendistribusikan suatu barang.
Awal perkembangannya, di Indonesia muncul sekira tahun 1990-an. Bandung
merupakan kota di mana istilah distro tersebut menjadi bagian tak
terpisahkan terutama bagi kalangan muda. Barang yang dijual diantaranya
kaos, baju, celana atau merchandise. Sekarang ini, distro tetap menjadi
bagian tak terpisahkan dari kalangan muda. Distro juga telah mengalami
perkembangan yang begitu pesat.
Seiring
dengan teknologi informasi yang memungkinkan siapapun menjadi dekat,
menjadikan semuanya itu mengubah juga bentuk usaha distro. Jika dulu
bentuk distro di kios-kios pinggir jalan atau di tempat-tempat strategis
lainnya, sekarang tak punya tempatpun bisa. Bahkan, hanya dikendalikan
dari kamar kostpun usaha distro bisa dijalankan. Ya, semua itu atas
bantuan internet. Diantaranya melalui website atau jejaring social media
semacam facebook atau twitter. Lewat media itulah barang-barang distro
diperjualbelikan.
Nah,
bagi kalangan muda, tentunya, usaha distro (online) ini perlu dilirik
atau bahkan dijalankan karena punya prospek yang lumayan cerah. Untuk
memperkuat argumen, setidaknya ada 5 alasan bagaimana distro bisa
menjadi pilihan anak-anak muda untuk menjadi alternatif menjalankan
usaha. Diantaranya sebagai berikut:
Pertama.
Solusi bagi anak muda. Bagi kaum muda, dunia distro menjadi solusi
alternatif bagi mereka yang ingin menjalankan usaha. Dunia ini perlu
dilirik karena dekat dengan anak muda. Sebab, dalam usaha ini memerlukan
kreatifitas, ide-ide yang baru. Nah, dunia ini adalah dunianya. Maka,
tak ada salahnya perlu dicoba.
Kedua.
Modal kecil. Modal yang diperlukan mungkin hanya membuka akun gratis
lewat twitter atau facebook. Lewat media itu saja sudah bisa berjualan.
Barang yang dijual, kalau belum bisa memroduksi sendiri, bisa menjual
barang-barang dari orang lain. Kalau punya modal lebih, walau tentu tak
banyak, website khusus bisa dibuat untuk lebih meyakinkan pembeli bahwa
usaha distro yang kita jalankan itu serius, tidak main-main.
Ketiga.
SDM kecil. Ya, usaha ini bias dijalankan hanya dengan beberapa orang
saja. Bahkan, satu orangpun bias. Dengan demikian, usaha ini bias
dimulai oleh siapapun, asalkan punya tekat dan kemauan untuk
menjalankannya. Seperti yang tersebut di atas, bisa dimulai dan
dikendalikan dari kost-kostan, sementara, toko atau distro dengan
barang-barang yang dijual bisa dilihat melalui internet (twitter,
facebook atau website).
Keempat.
Peluang masih besar. Kenyataannya memang peluang usaha distro ini masih
besar. Misalnya produk kaos, sekarang ini sudah menjadi bagian tak
terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Hanya saja, dalam persaingan
nantinya diperlukan strategi misalnya menciptakan desain-desain baru,
belum pernah ada sebelumnya, sehingga produk punya daya keunikan
tersendiri. Begitu juga berlaku bagi barang-barang lainnya. Peluang
besar lain adalah menyasar komunitas tertentu, dengan begitu target
penjualan produk juga bisa terbaca dengan jelas, sehingga produk
benar-benar terjual, tidak menumpuk saja.
Kelima.
Sebagai usaha sampingan. Total dalam melakukan pekerjaan sangat
penting. Tapi, kalau masih ragu-ragu, kerja sebagai sampingan juga tak
mengapa. Begitu juga usaha distro ini. Apalagi distro yang bentuknya
online. Bagi karyawan yang masih bekerja di perusahaan orang lain, usaha
distro online inipun bisa menjadi alternatif usaha sampingannya. Kalau
memang sudah maju dan bisa diandalkan, kenapa tak total mengelola usaha
ini dengan serius? Sebab apapun usahanya, kalau setengah-setengah sudah
pasti hasilnya juga setengah-setengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar